Tuesday, 23 May 2017

Tugas Dasar Manajemen & Bisnis Kasus Hotel Unicorn

Latar belakang masalah

Hotel Unicorn Hotel Unicorn adalah hotel bintang tiga yang berada di kotaSurabaya, Jawa Timur. Hotel Unicorn memiliki 400 kamar yangterdiri dari kamar standart, deluxe, dan suite. Occupancy hotel tersebut cukup tinggi, rata-rata sekitar 70% setiap harinya,bahkan untuk waktu-waktu tertentu occupancy hotel tersebut mencapai 100%, sedangkan keuntungan bersih hotel tersebut,rata-rata mencapai Rp. 500 juta setiap bulannya. Namun dibalik semua itu, Hotel tersebut sangat tidak nyaman bagi karyawannya. Di Hotel tersebut, karyawan benar-benar dibuat frustasi oleh gaji yang kecil, makanan yang kuranglayak untuk dimakan, serta perencanaan karir yang tidak jelas.

·       
  • Sebagai seseorang yang mendalami Human Resources Management, bagaimana penilaian anda terhadap fenomena yang terjadi di Hotel Unicorn?
  • Apa yang anda lakukan apabila anda diberi kesempatan untuk menjadi konsultan di Hotel Unicorn?
  • Menurut Anda, benarkah falsafah direksi yang menyatakan ,” ketika sistem sudah kokoh, maka tidak masalah siapa yang memegang kendali, karyawan, dari level manapun boleh saja keluar masuk, namun sistem tetap berjalan, dan profit terus meningkat”? 


Analisa Kasus

Jika dilihat kasus diatas masuk kedalam kategori kasus msdm yaitu masalah organisasi, kebijakan yang dilakukan oleh direktur yang menurut saya sangat idealis dan sangat menekankan pada hubungan pribadi banyak merugikan orang-orang disekitarnya termasuk para karyawannya, keidealisannya yang terus mempertahankan pandangannya yaitu “take it or leave it” sangat membuat para karyawan tertekan oleh karena itu banyak dari mereka yang memilih keluar, mencari pekerjaan sampingan atau terus bekerja karena terpaksa. Selain itu direktur juga sangat menekankan pada hubungan pribadinya terhadap karyawannya, terlihat dari kasus diatas yaitu direktur tak akan segan segan menurunkan jabatan seseorang jika ia memiliki sedikit saja masalah terhadap orang itu, walaupun dia memiliki kompetensi yang tinggi, sebaliknya direktur akan menaikan pangkat seseorang jika orang tersebut sangat akrab padanya, walaupun kompetensinya biasa biasa saja. analisis saya soal kasus ini adalah, ketiddakberanian para karyawan untuk melakukan pemberontakan secara halus dan pandangan yang salah dari direktur akan membuat kondisi dari hotel tersebut menjadi tidak kondusif, hal yang harus dilakukan menurut analisis saya adalah dengan jalur musywarah dimana mempertemukan karyawan yang tidak menyukai pandangan direktur dan direktur, untuk mendapatkan jalan tengah yang sama sama menguntungkan kedua pihak, hal ini harus dilakukan karena bukan semata mata untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan hotel unicorn itu sendiri.


Solusi lain untuk perusahaan:
a. Posisikan diri pada sudut pandang orang bermasalah. Kenali persepsinya terhadap pekerjaannya untuk mengetahui akar masalah, mengapa ia menjadi orang bermasalah. Setelah akarnya didapat, diskusikan dengannya untuk mengatasi masalahnya.
b. Berikan solusi, bukan sekadar kritik. Orang cenderung defensif terhadap kritik, tapi lebih terbuka bila diajak duduk bersama membicarakan masalah, dan bagaimana solusinya. Bawahan merasa dimanfaatkan, jika tidak dilibatkan dalam penyelesaian masalahnya. Orang cenderung destruktif ketimbang kooperatif, jika sekadar dikritik.
c. Berikan perhatian dan pengertian. Ajak ia berbicara dari hati ke hati, bahwa ia pun bagian dari tim yang sangat penting bagi keberhasilan secara keseluruhan. Tegaskan kontribusi setiap orang penting bagi keberhasilan perusahaan.
d. Berikan apresiasi dan dukungan. Orang bermasalah, terlebih yang tergolong low self esteem, cenderung amat irasional dan sulit diajak berbicara secara rasional. Untuk itu, atasan atau koleganya, harus rajin memberi apresiasi jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Apresiasi tak harus berupa hadiah, bisa pujian atau sekadar tepukan di pundaknya. Bisa pula melibatkannya dalam proyek yang sekiranya ia sanggup menggarapnya. Keberhasilan proyek bisa membangkitkan rasa percaya dirinya.
e. Orang bermasalah tipe high self esteem, mesti pula diajak bicara dari hati ke hati. Tipe ini cenderung memiliki harga diri tinggi, jangan sekali-kali merendahkan egonya dengan mengatakan bahwa ia tak bisa bekerja sendiri. Berilah kesan bahwa ia sangat dibutuhkan rekan-rekannya agar bisa mencapai hasil maksimal.


Analisa Falsafah

benarkah falsafah direksi yang menyatakan ,” ketika sistem sudah kokoh, maka tidak masalah siapa yang memegang kendali, karyawan, dari level manapun boleh saja keluar masuk, namun sistem tetap berjalan, dan profit terus meningkat”?

Jawab:

Salah, karena akan berdampak buruk terhadap perusahaan tersebut.
Memang benar ketika sistem perusaan sudah kokoh dan tetap berjalan profit perusahaan akan terus meningkat, tetapi ketika seorang karyawan yang tidak mempunyai Knowledge, Skill, dan Attitude memegang kendali penuh perusahaan akan berdampak negatif bagi perusahaan.

No comments:

Post a Comment